Atsar yang sering kita dengar
كل عمل بين القبول والرد إلا الصلاة علي.
Semua amal antara diterima dan ditolak, kecuali shalawat kepadaku.
Imam Abu Ishaq asy-Syathibi dalam Maqashidus Syafiyah mengatakan bahwa Salawat kepada Rasulullah adalah amalan yang tidak dimasuki riya dan pasti diterima. Imam Sanusi Isykal dengan pendapat ini, sebab kalau shalawat pasti diterima maka orang yang bersalawat pasti husnul khatimah.
Dijawab, Kalau orang yang bersalawat itu mati dalam keadaan beriman, maka dia akan mendapati kebaikan shalawatnya diterima, berbeda dengan amalan yang lain, tidak ada jaminan untuk diterima.
Kalau orang yang bersalawat itu mati dalam keadaan kafir, maka Allah akan meringankan adzabnya seperti abu thalib dan abu lahab yang diringankan adzab karena memerdekakan budak sebab senang dengan kelahiran Rasulullah.
Yang ditahkik oleh Syaikh al-Amir, Salawat mempunyai dua sisi. Pertama sisi sampainya kepada Rasulullah, dari sisi ini pasti sampai dan diterima, berbeda dengan doa-doa lain yang belum pasti diterima. Kedua, dari sisi sampainya kepada orang yang bersalawat, sisi ini Salawat sama dengan seluruh amal yang lain, kebaikan salawat juga bisa digugurkan oleh riya, tidak ada pahala kecuali dengan ikhlas, karena tuntutan ikhlas mencakup semua amal ibadah.